BAB
I
PENDAHULUAN
KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan
merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya(Schiffman dan
Kanuk,2000). Berdasarkan definisi ini maka bias disimpulkan bahwa yang ditekankan
adalah karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai
atribut,sifat,tindakan yang membedakan dengan orang lain.
NILAI
Pola yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan perilaku dan alas an
seseorang dalam membelanjakan uang atau sumberdaya yang mereka kelola
dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka menilai dari suatu barang dan
jasa terhadap kehidupan,maka akan makin tinggi pula apresiasi mereka dalam
memandang barang dan jasa tersebut dari segi konsumsi.
GAYA HIDUP
Gaya hidup menurut Plummer (1983) gaya hidup
adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana
orangmenghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting
dalam hidupnya(ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia
sekitar.
BAB
II
ISI
KEPRIBADIAN
Kepribadian memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup
sifat-sifat yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang
nampak secara lahiriah, ettapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Kepribadian
adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Kepribadian bisa
dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi,
otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan
beradaptasi. Secara praktis konsep kepribadian dapat didefinisikan sebagai
seperangkat pola perasaan,pemikiran dan perilaku yang unik yang menjadi standar
respon konsumen untuk berbagai situasi.
Pola ini memiliki beberapa cirri khas yaitu :
1.
Mencerminkan
perbedaan individu
2.
Konsisten
3.
Psikologis
dan fisiologi
4.
Kepribadian dapat berubah
5.
Kepribadian
berinteraksi dengan situasi
Dalam batasan kepribadian yang dikemukakan di atas ada 4 hal yang perlu
diuraikan yakni :
1. dinamis, berarti kepribadian selalu berubah. Perubahan ini digerakkan
oleh tenaga-tenaga dari dalam diri individu yang ebrsangkutan, akan tetapi
perubahan tersebut tetap berada dalam batas-batas bentuk polanya.
2. organisasi system, ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu
merupakan suatu keseluruhan yang bulat.
3. psikofisis, ini berarti tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak hanya
bersifat psikis tetapi merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut.
4. unik, berarti kepribadian antara individu yang satu dengan yang lain
tidak ada yang sama.
Kepribadian memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri
pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut
(bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya
(bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana
dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan,
situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Dimensi kepribadian :
1. ekstraversi suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.
2. sifat menyenangkan suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang
yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.
3. sifat mendengarkan kata hati suatu dimensi kepribadian yang mencirikan
seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi
prestasi
4. kemantapan emosional suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang
yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak
kokoh (negative).
5. keterbukaan terhadap pengalaman suatu dimensi kepribadian yang
emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.
NILAI
Dilihat dari kepribadian,perilaku konsumen mempunyai nilai-nilai individu sebagai berikut:
Id itu untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar.Berfungsi sebagai menunaikan prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle).Bertujuan untuk mengurangi ketegangan. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan.
Dilihat dari kepribadian,perilaku konsumen mempunyai nilai-nilai individu sebagai berikut:
Id itu untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar.Berfungsi sebagai menunaikan prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle).Bertujuan untuk mengurangi ketegangan. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan.
Ego adalah Hubungan timbal balik antara seseorang dengan dunia memerlukan pembentukan suatu system rohaniah baru.Berlainan dengan id yang dikuasai oleh prinsip kesenangan, ego dikuasai oleh prinsip kenyataan (reality principle). Bertujuan untuk menangguhkan peredaan energi sampai benda nyata yang akan memuaskan telah diketemukan atau dihasilkan. Penangguhan suatu tindakan berarti bahwa ego harus dapat menahan ketegangan sampai ketegangan itu dapat diredakan dengan suatu bentuk kelakuan yang wajar.
Superego adalah suatu cabang moril atau cabang keadilan dari kepribadian.Superego lebih mewakili alam ideal daripada alam nyata. Superego terdiri dari dua anak system, ego ideal dan hati nuran. Nilai sebagai sesuatu yang lebih diinginkan harus dibedakan dengan yang hanya ‘diinginkan’, di mana ‘lebih diinginkan’ mempengaruhi seleksi berbagai modus tingkah laku yang mungkin dilakukan individu atau mempengaruhi pemilihan tujuan akhir tingkah laku (Kluckhohn dalam Rokeach, 1973). ‘Lebih diinginkan’ ini memiliki pengaruh lebih besar dalam mengarahkan tingkah laku, dan dengan demikian maka nilai menjadi tersusun berdasarkan derajat kepentingannya.
GAYA HIDUP
Gaya hidup adalah bagaimana
seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh
karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring
dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus
kehidupan.
Psikografi adalah variabel-variabel
yang digunakan untuk mengukur gaya hidup. Bahkan sering kali istilah psikografi
dan gaya hidup digunakan secara bergantian. Beberapa variabel psikografi adalah
sikap, nilai, aktivitas, minat, opini, dan demografi.
Teori sosio-psikologis melihat dari
variabel sosial yang merupakan determinan yang paling penting dalam pembentukan
kepribadian. Teori faktor ciri, yang mengemukakan bahwa kepribadian individu
terdiri dari atribut predisposisi yang pasti yang disebut ciri (trait).
Konsep gaya hidup konsumen sedikit
berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup,
bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka.
Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang
memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka
terhadap sesuatu.
Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya
Hidup Konsumen :
1. Kegiatan yaitu bagaimana konsumen
menghabiskan waktunya.
2. Minat yaitu tingkat keinginan
atau perhatian atas pilihan yang dimiliki konsumen.
3. Pendapat atau pemikiran yaitu
jawaban sebagai respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan.
Pengukuran
Ganda Perilaku Individu
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku individu terhadap pengambilan keputusan konsumen :
1.
Sikap orang lain
2.
Faktor situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk
kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan
manfaat produk yang diharapkan.
Ada 5 tahap proses pengambilan
keputusan pembelian terdiri dari :
1.Pengenalan
Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari
pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian mengenali permasalahan atau
kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan
sejumlah keadaan yang diinginkan.
2.Pencarian
Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin
mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan
konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia
cenderung akan membelinya.
3.Pengevaluasian
Alternatif
Cara konsumen memulai usaha
mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan
situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan
kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.
4.Keputusan
Pembeli
Tahap pengevaluasian, konsumen
menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara
umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai,
tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan
pembelian.
5.Perilaku
Setelah Pembelian
Pekerjaan pemasar tidak hanya
berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa
puas atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah pembelian yang penting
diperhatikan oleh pemasar.
BAB III
PENUTUP
Kepribadian, nilai, dan gaya hidup sangat mempengaruhi kehidupan kita
sehari-hari. Kepribadian yang terbentuk akan melihat sejauh mana kita dapat
merespon lingkungan sekitar kita. Karakter dalam melihat kondisi dalam
lingkungan juga dibarengi dalam menilai barang-barang kebutuhan yang akan
dikonsumsi. Semakin tinggi seseorang menilai barang makan tingkat konsumsi pun
akan semakin tinggi. Tingkat konsumsi tersebut juga mempengaruhi gaya hidup
seseorang seperti meningkatnya akitivitas dalam berbelanja untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi.
Sumber :
No comments:
Post a Comment